Jumat, 31 Oktober 2008

17 Caleg Tidak Masuk DCT

BANDAR LAMPUNG, JUMAT- Komisi Pemilihan Umum Lampung memastikan sedikitnya 17 calon anggota legislatif atau caleg dari 1.035 caleg yang masuk dalam daftar calon sementara tidak masuk dalam daftar calon tetap. Hal itu terjadi karena faktor mengundurkan diri, pencoretan oleh partai politik, serta masukan dari masyarakat.

Kepala Bagian Program Teknik Penyelenggaraan KPU Lampung Yusdirizal, Jumat (31/10), mengatakan, dari 17 caleg itu dua caleg dari PDIP dicoret pencalonannya oleh partai. Mereka adalah Siti Noor Laila dan Kadek Suwartika.

Satu caleg dari PKB, Lamijiono dicoret KPU Lampung berdasarkan masukan dari masyarakat. Sedangkan sisanya mengundurkan diri karena berkasnya tidak lengkap, nomor urut terlalu besar, serta tidak puas dengan keputusan partai.

Selebihnya, daftar calon tetap (DCT) yang terdiri atas 1.018 nama tersebut didominasi caleg-caleg dari Partai Golkar, PDIP, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional.

Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal secara terpisah mengatakan, untuk pencoretan caleg yang dilakukan partai politik, sepenuhnya merupakan hak partai politik yang bersangkutan. "Untuk pencoretan Siti Noor Laila, kami melakukan pencoretan berdasarkan surat penarikan yang dikeluarkan DPD PDIP Lampung. Kami sudah mengonfirmasi partai politik yang bersangkutan, dan dijawab betul dicoret," ujar Edwin.

Edwin mengatakan, dengan kejelasan konfirmasi tersebut, KPU Lampung siap menghadapi gugatan apapun dari caleg yang dicoret.

Denny J.A : Wiranto dan Sultan HB X Kuda Hitam Capres 2009


Jakarta
- Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, lima tokoh akan berebut menjadi capres ketiga menyusul disahkannya RUU Pemilihan Presiden (Pilpres). Apalagi capres yang maju harus didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki 20 persen atau 25 persen perolehan suara di DPR RI.

"Ketentuan ini membuka peluang munculnya capres ketiga. Capres pertama dan kedua adalah Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarno Putri," kata Denny JA dalam jumpa pers hasil survei nasional capres di Jakarta, Kamis (30/10/2008).

Dari survei yang dilaksanakan sepanjang bulan September di 33 Provinsi dengan melibatkan 1200 orang responden, SBY dan Megawati tetap merupakan dua kandidat terkuat, karena mempunyai dukungan pemilih yang tinggi. Selain itu, keduanya juga mengendalikan partai politik papan atas yang diprediksi akan mendominasi Pemilu 2009.
Rata Penuh
Di luar nama kedua kandidat tadi, menurut Denny, ada lima orang tokoh yang juga berpeluang, yakni Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo dan yang paling buncit adalah Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir.

Berikut hasil survei LSI disebutkan tokoh yang paling layak dipilih sebagai Capres,seperti Wiranto (20.2 persen), Sultan HB X (15.1 persen), Jusuf Kalla (12.1 persen), Prabowo Subijanto (11.9 persen), Soetrisno Bachir (2.4 persen).

"Dari kelima orang tadi,nampaknya yang akan menjadi kuda hitam adalah Wiranto dan Sultan," ujar Denny.

Ditambahkan Denny, kelebihan lain dari Wiranto adalah pengalamannya dalam pemerintahan secara nasional. "Kedua hal itu menjadi strong point dari Wiranto. Tinggal bagaimana ia bisa menggalang dukungan partai lain," tegas Denny.

Sedangkan Sri Sultan Hamengkubuwono X yang baru saja deklarasi dan menyatakan kesiapannya menjadi capres, dalam prediksi LSI, popularitasnya juga akan terus meningkat. Namun masalahnya, hingga kini belum ada satu partai politik besar yang menyatakan dukungannya.

"Kalau dilihat dari peluang, maka Wiranto mempunyai peluang lebih besar dibanding Sultan. Sebab partai pendukung Wiranto lebih besar dibanding partai pendukung Sultan. Begitu juga dari sisi electability , Wiranto juga lebih tinggi dari Sultan," ungkap Denny lagi.(zal/ape)