Minggu, 04 Januari 2009

Survei Terbaru LSI


Popularitas SBY Kian Menguat    


VIVAnews -- Popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang pemilu 2009 ternyata semakin menguat.

Survei terakhir Lembaga Survei Indonesia yang diumumkan Minggu 4 Januari 2008, memperlihatkan bahwa popularitas SBY semakin jauh meninggalkan tokoh-tokoh lain.

Dari hasil riset LSI bertema "Rasionalitas Pemilih Kontestasi (persaingan-red) Partai Menjelang Pemilu 2009", SBY menangguk 43 persen suara dari 2.200 responden.

Angka tersebut jauh meninggalkan suara yang diperoleh Megawati yaitu 19 persen, serta tokoh-tokoh lainnya yang hanya mendapat tak lebih dari 5 persen suara.

Perolehan SBY itu mengalami peningkatan sekitar 30 persen, dari hasil survei LSI sebelumnya, di mana SBY hanya mendapat 32 persen suara. 

Sementara Megawati malah kehilangan suara dalam jumlah yang signifikan. Sebelumnya Mega mendapat 24 persen suara, kini ia hanya menuai 19 persen suara.

Jika para pemilih hanya disodori dua nama, yaitu SBY dan Megawati, posisi SBY masih sangat kuat, menang dengan perbandingan persentasi suara 59:25.

Raihan dukungan terhadap SBY itu juga mengalami kenaikan dari riset LSI sebelumnya, dengan hasil 49:36 untuk kemenangan SBY atas Megawati.

Menurut Direktur LSI, Saiful Mujani, kenaikan popularitas SBY lebih banyak disebabkan oleh citra kebijakan SBY yang dinilai baik oleh masyarakat.

"Sampai Desember 2008, publik menerima informasi tentang sukses pemerintah SBY dibanding pemerintah sebelumnya, secara lebih masif," ujar Syaiful di kantornya, Jl Lembang Terusan, Menteng Jakarta Pusat.

Padahal, dari catatan LSI, pertengahan tahun lalu, SBY masih berada di bawah Megawati, dengan perbedaan 5 poin. Saat itu Megawati mengantungi 30 poersen suara, sementara SBY hanya 25 persen suara.

Calon-calon lain hanya kebagian tak lebih dari 5 persen suara. Prabowo mendapat 5 persen suara, Sri Sultan meraih 5 persen, dan Wiranto 3 persen. 

Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla kedodoran dengan hanya meraih 2 persen suara, Hidayat Nur Wahid 2 persen, Amien Rais 1 persen, Akbar Tandjung 1 persen, memilih "nama lainnya" 4 persen, dan yang menyatakan "belum tahu" sebanyak 15 persen. 

Riset LSI dilakukan selama 10-22 Desember 2008, di berbagai daerah di Indonesia, dengan margin kesalahan kurang lebih 2,2 persen, dan tingkat kepercayaaan 95 persen. Metode riset menggunakan multistage random sampling.

Tidak ada komentar: