Jumat, 26 Desember 2008

Lagi-Lagi Hasil Survei Tegaskan SBY Terpopuler

Hariyanto Kurniawan - Okezone

MENJELANG akhir tahun 2008, bintang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepertinya sedang terang benderang. Pasalnya, beberapa survei menghasilkan SBY selalu terpopuler dibanding dengan calon presiden (capres) lainnya. Kali ini lembaga swadaya masyarakat (LSM) terakhir yang membuat bintang SBY tambah terang adalah Reform Institute.

Sebenarnya Hasil Survei Nasional Putaran III Reform Institute menghasilkan, SBY dan pasangannya Jusuf Kalla (JK), dinilai berkinerja buruk. Namun, gaya kepemimpinan keduanya ternyata masih disukai.

Reform Institute mendapatkan 75,48 persen responden masih menyukai gaya kepemimpinan keduanya. Sebanyak 22,68 persen tidak suka, dan 1,84 persen abstain. Selain itu, SBY pun terpopuler sebagai calon presiden mengalahkan Megawati Soekarnoputri, dengan 42 persen.

Hasil-hasil survei sekaligus menegaskan kepopuleran sebenarnya SBY di mata masyarakat, atas survei-survei sebelumnya yang selalu menempatkan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini berada di urutan pertama. Beberapa LSM yang selalu menghasilkan survei kemenangan SBY di mata masyarakat yakni, Lembaga Survei Indonesia (LSI), Lembaga Survei Nasional (LSN), Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), dan Indobarometer.

Hasil survei di atas angin ini, menjadi modal kuat bagi SBY untuk semakin percaya diri memasuki Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 mendatang. Sekarang tergantung bagaimana mantan jenderal ini memanfaatkan citra positifnya di mata masyarakat.

Sementara dalam hasil survei Reform Institute yang lain, ada yang berbeda. Kali ini menteri-menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu ikut disertakan, dalam penilaian kinerja sepanjang tahun 2008. Namun sayangnya penilaian kinerja ini sebagian besar dipengaruhi pada menteri yang sering nongol di televisi.

Dari 2.500 responden, hasil survei menghasilkan empat menteri yang dinilai berkinerja baik. Yakni, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, kemudian di bawahnya Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Widodo AS, Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sedikit yang dipertanyakan, adalah keberadaan Aburizal Bakrie atau kerap disapa Ical, yang masuk dalam empat besar. Seperti diketahui, posisi Ical sebagai menteri yang bertugas mensejahterakan rakyat tidaklah menonjol. Bahkan dinilai kontraproduktif dengan apa yang telah dia lakukan pascatragedi luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo.

Lain pihak, keberadaan Sri Mulyani di urutan keempat orang yang berkinerja baik, sedikit mengherankan. Pasalnya jika dibandingkan dengan Ical, wanita yang kerap dipanggil Ani ini sebenarnya memiliki kinerja yang luar biasa. Di tengah tekanan krisis ekonomi dunia, wanita paling berpengaruh urutan 23 versi Majalah Forbes, merangkap jabatan sebagai Plt Menteri Koordinator Perekonomian yang sebelumnya dijabat oleh Gubernur Bank Indonesia Boediono.

Ani yang sempat dikabarkan akan mengundurkan diri dari kabinet ini terkadang mengadakan rapat hingga subuh dengan menteri-menteri terkait dan lembaga pemerintah. Ani berusaha menerapkan kebijakan dengan sangat hati-hati. Berbagai terobosan dilakukan olehnya, salah satunya pemangkasan anggaran departemen.

Sementara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta yang dinilai memiliki kinerja paling buruk, sudah berada pada posisi yang sebenarnya. Ini tidak perlu dipermasalahkan lagi. Karena memang tidak diketahui apa kerja Paskah selama ini.

Kejutan lainnya juga diperoleh SBY pada hari ini. Hasil survei Indonesian Political Marketing Research dengan subyek tokoh terpopuler partai, lagi-lagi SBY menempati peringkat teratas. SBY memperoleh 62,8 persen suara, Prabowo Subianto mendapatkan 45,3 persen, Megawati Soekarnoputri memperoleh 37,7 persen, Sultan Hamengkubuwono X dengan 28,9 persen, dan Sutrisno Bachir sebanyak 20,9 persen.

Maka pada acara tutup tahun, mantan Menkopolkam yang dipanggil Sus oleh orang tuanya ini, memperoleh seluruh kemenangannya sepanjang tahun 2008 di medan pertempuran hasil survei. Jadi selamat melambung tinggi Pak Sus, tapi jangan lupa menginjak tanah. (hri)

Tidak ada komentar: