Rabu, 24 Desember 2008

Markplus: SBY Terkuat, Golkar Terpopuler


Selasa, 23 Desember 2008 | 13:35 WIB

JAKARTA, SELASA — Survei politik yang dilakukan oleh Indonesia Political Marketing Research (IPMR), salah satu anak perusahaan Markplus Insight selama bulan November, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan kandidat presiden terkuat dibandingkan dengan calon lain, seperti Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sutrisno Bachir, Amien Rais, Wiranto, Jusuf Kalla, Hidayat Nurhidayat, dan Abdurrahman Wahid.

Menurut survei yang melibatkan 16.800 responden yang tersebar di 77 daerah pemilihan (dapil) di Indonesia ini, ketika responden ditanya capres yang akan dipilih pada Pemilihan Umum 2009, 35,5 persen secara langsung menyebut SBY, lalu diikuti oleh Megawati, Prabowo, Sri Sultan, dan Sutrisno, masing-masing 15,2 persen, 9,2 persen, 6,4 persen, dan 1,4 persen.

"Berdasarkan survei, SBY dan Megawati merupakan tokoh lama yang memiliki kans yang paling besar untuk maju sebagai Capres 2009 karena memiliki basis popularitas partai politik yang cukup kuat," ujar Chief Executive Associate Partner Markplus Insight, Taufik, pada jumpa pers mengenai "Political Tracking Research untuk Pileg dan Pilpres 2009", Selasa (23/12) di Markplus Institute of Marketing Campus, Jakarta.

Sementara itu, untuk parpol terpopuler, Golkar menduduki posisi teratas, diikuti oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Amanat Nasional, masing-masing 22 persen, 20,22 persen, 16 persen, 8,9 persen, dan 7,8 persen.

Untuk kandidat cawapres, Jusuf Kalla menempati posisi teratas, disusul oleh Agung Laksono, Gus Dur, Hidayat Nurwahid, dan Sri Sultan, masing-masing 9,4 persen, 8,5 persen, 7,2 persen, 4,3 persen, dan 4 persen. Sedangkan 41,8 persen di antaranya menyatakan tidak tahu.

IPMR juga, kata Taufik, meneliti prediksi tingkat partisipasi pemilih pada pemilu anggota legislatif dan presiden 2009. Hasilnya, 69 calon pemilih menyatakan akan ikut menggunakan hak pilihnya, 5 persen menyatakan golput (golongan putih), dan 26 persen masih belum memutuskan.

Tidak ada komentar: